Daihatsu Terios - Mobil Sahabat Petualang Haloo sobat Daihatsu ! Oya, pada artikel
blog kali ini penulis membuat sebuah informasi mengenai jejak petualang mobil daihatsu yaitu Terios 7-Wonders. hmmm, apakah sobat sudah menegetahuinya ? bagi yang belum mengetahui tenang sob penulis akan memberikan informasi seputar perjalanan "
Mobil Sahabat Petualang" yang digagas oleh Daihatsu. Pada perjalanan ini Daihatsu Terios 7-Wonders akan memakan waktu hingga 14 hari, dan tim ini fokus pada eksplorasi keindahan alam Sumatra hingga titik nol kilometer di Sabang.
Ok deh sobat mari kita ulas satu per satu jurnal perjalanan Mobil Sahabat Petualang Terios 7-Wonders selamat membaca.
Misi utama dari perjalanan ini adalah, semata ingin mengguggah mata dunia akan kekayaan alam Indonesia khususnya pulau Sumatera. Sepanjang rentang perjalanan mulai dari lampung hingga Sabang, terdapat tujuh spot produsen kopi yang akan menjadi bagian dari eksplorasi kekayaan alam dan budaya Indonesia selama perjalanan. Pulau Sumatera menjadi target petualangan selain terkenal dengan keindahan alamnya juga terkenal sebagai penghasil kopi berkualitas, dan sejalan dengan tema perjalanan "Sumatera
Coffee Paradise".
Perjalanan pertama dari tim ini adalah dari Jakarta menuju Liwa yang ditempuh dengan jarak hingga 567 km. Liwa merupakan jalur strategis yang menghubungkan tiga wilayah provinsi, Lampung, Bengkulu dan Sumatera Selatan. Dengan menggunakan 3 unit Daihatsu Terios TX-AT (2 unit) dan Terios MT (1 unit).
Dengan rentang perjalanan sejauh tidak kurang dari 3.300km dan Start
dari Jakarta, perjalanan yang akan di dominasi oleh tim ini yaitu jalan yang berliku dengan tanjakan yang terjal, merupakan tantangan awal yang akan segera dilakoni oleh Daihatsu Terios beserta tim 7-Wonders.
Selama di Liwa tim 7-wonders menemukan pengalaman menarik yaitu bertemu dengan seorang pemilik pabrik kopi bernama pak Khodis yang mengutarakan bahwa Ada 2 macam yang sudah dikembangkan dan yaitu
kopi beraroma ginseng dan kopi berorama pinang.
Sahabat Petualang, tau nggak ternyata tim 7-wonders ini tidak hanya melintasi jalur mulus banyak rintangan yang mereka hadapi ketika tim ini menelusuri sejuk dan indahnya kebun kopi dan melihat cara pengolahan kopi di kota Pagar Alam. Perjalanan tim ini di kelilingi oleh kebun teh dan kopi juga ada persawahan yang lumayan luas. Salah satu hasil produksi kopi di kota Pagar Alam ini adalah "
Kopi Sariko" seperti pada gambar dibawah ini.
Ternyata sistem pengolahan kopi ini mirip dengan sentra kopi di Liwa dan Lahat nyaris sama saja. Perbedaannya adalah cara me-roaster biji kopi. Walaupun di Pagaralam – drum untuk me-roaster biji kopi sama dengan yang di Lahat tetapi untuk memutarnya sudah menggunakan mesin. Sementara untuk proses penggilingannya sama yaitu memakai 2 mesin. Pertama biji kopi dihaluskan jadi butiran kasar. Kemudian dipindah ke mesin satunya untuk dibuat makin lembut.
Biasanya para petani kopi akan menyimpan buah kopi dalam kondisi masih terbungkus dengan kulitnya. “Kalau disimpan masih dengan kulitnya akan lebih awet dan tak mudah menyusut,” lanjut Diok. Jika harga kopi lagi kurang baik para petani biasanya menyimpan buah kopi dalam karung-karung besar. Ketika harga membaik barulah diolah menjadi kopi.
Seusai menulusuri surganya kopi di kota Pagar Alam, tim kembali meneruskan perjalanan menuju Kabupaten Empat Lawang (Tebing Tinggi). Daerah ini merupakan hasil pemekaran Kabupaten Lahat ini memiliki ikon Biji Kopi. Ditanya tentang kopi yang ada di Kabupaten ini Bupati Empat Lawang mengatakan “Kopi adalah salah satu komoditas andalan kabupaten Empat Lawang”. Gambar disamping merupakan hasil produksi kopi yang ada di Kabupaten Empat Lawang, yaitu "
Kopi Emas".
Setelah menelusuri surganya kopi di kota Pagar, selanjutnya tim 7 Wonders bergerak menuju Etape dari Bengkulu menuju Bukittinggi melalui Muko-Muko Padang. Pada rute ini cukup menguras fisik dan stamina dari tim, pasalnya daerah yang mereka lewati merupakan pantai barat Sumatera jadi terasa panas jika dilalui pada siang hari. Perfoma 3 Terios yang digunakan tim ternyata masih tetap mantap. Walaupun tim ini “siksa” untuk melahap rute yang dilalui, semua berhasil diatasi dengan sempurna.
|
Kopi Luwak Maindailing Natal |
Tujuan tim 7 Wonders selanjutnya adalah mengeksplor kopi yang dihasilkan dari desa di Madailing Natal. Dalam sejarah perkopian Indonesia desa yang jadi pusat kopi Arabica pertama kali di tanam adalah Desa Pakantan – Mandheling Natal. Nama Desa Simpang Banyak Jae Ulu Pulud memang tidak disebutkan. Tapi bisa jadi ini juga salah satu pusatnya. Mengingat masih dalam satu wilayah dan juga berada di ketinggian 1.200 m dpl.
Perjalanan tim 7 Wonders kini mulai memasuki etape terakhir yaitu Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Perjalanan tim kali ini sedikit berbeda karena ada tambahan anggota dari Head Office Astra Daihatsu Motor.
Rute perjalanan dari Medan menuju Langsa lumayan lancar. Kondisi jalan raya juga lumayan bagus dan cenderung flat, dan tim bisa tiba di kota Sabang sekitar pukul 18.30 WIB. Perjalanan selanjutnya yang akan ditempuh oleh tim yaitu kota Langsa - Takengon.
Sahabat Petualang - Kota Takengon adalah persinggahan terakhir tim 7 Wonders dalam mengeksplorasi 7 tempat penghasil kopi di Pulau Sumatera. Sepanjang perjalanan ini sudah ada 6 tempat yang kami kunjungi yaitu Liwa (Lampung), Lahat, Pagar Alam, Empat Lawang, Curup – Kepahiang, Mandailing Natal dan sekarang giliran Takengon.
Menjelang memasuki Takengon, perjalanan tim 7 Wonders akan terasa lebih semangat karena komunitas jeep dari Gayo sudah menanti kedatangan tim ini yang nantinya akan melewati trek Oregon yaitu trek off-road.
Setibanya di kota Takengon, tim 7 Wonders diajak untuk mengunjungi laboratorium kopi yang pemiliknya salah satu komunitas jeep dan juga pengusaha kopi dari Gayo yang bernama Bambang. "Kopi Gayo sendiri merupakan kopi jenis Arabica dengan citarasa yang khas. Selain kopi Gayo Blendeed ada juga kopi dari Luwak liar yang sekarang mulai ramai digemari banyak orang." Ungkap Bambang.
Pengusaha dan pemilik laboratorium kopi ini memberikan tips kepada tim bagaimana Cara menikmati kopi luwak dengan benar, ternyata butuh trik khusus agar lebih nikmat.
Air yang digunakan harus benar-benar mendidih. Dibutuhkan alat yang
bernama ekspresso (berguna untuk menyaring kopi sekaligus menurunkan
kadar keasamannya) sehingga kopi tak terasa tajam di perut ketika
diminum.
Di kota Takengon sendiri disebut-sebut surganya kopi, pasalnya disetiap pekarangan rumah warga ditanami kebun kopi yang luasnya minimal setengah hektar dan sejarah penting dalam perkembangan kopi Arabica di Sumatera bahkan hingga meja dunia. Letak geogragis yang menjadi salah satu rangkaian bukit barisan tentu punya kelebihan tersendiri. Tanahnya subur dan curah hujannya juga lumayan tinggi. Karena letaknya kurang lebih 1.300 m dpl maka sangat cocok untuk menanam kopi jenis Arabica.
Sebelum meninggalkan kota Takengon menuju Banda Aceh, tim
7 Wonders juga menyempatkan diri menikmati makan siang menu khas Gayo dan juga belanja souvenir khas Gayo. Rute perjalanan sama ketika kami datang dari Bireun. Hanya saja ketika sampai di Bireun kami langsung berbelok ke kiri dan mengambil arah ke Banda Aceh. Dan keesokan paginya tim ini akan menyeberang ke pulau Sabang.
Akhirnya, Rangkaian perjalanan panjang tim Terios 7-Wonders sepanjang 3.657 km selama 15 hari berakhir di tugu “Nol” Kilometer tepat pukul 12.48 WIB (24/10).
Seremoni singkat menandai berakhirnya ekspedisi ini dilakukan di Tugu “Nol” Kilometer. Plakat Terios 7-Wonders yang dibawa tim diserahkan oleh Tunggul Birawa selaku komandan tim kepada Amelia Tjandra. Selanjutnya plakat ini diserahkan kepada dr. Togu yang mewakili pemda Sabang. Plakat ini akan ditanam di lokasi yang memang sudah disediakan di sekitar lokasi tugu Nol Kilometer.
“Selamat! untuk tim
Terios 7-Wonders yang telah berhasil mennyelesaikan seluruh etape perjalanan panjang ini tanpa ada kendala berarti. Terbukti Terios adalah SUV mobil sahabat petualang tangguh!”.
Mungkin hanya ini yang dapat penulis rangkum dari hasil perjalanan yang dilakukan oleh Tim Terios 7 Wonders yang berpetualang hingga ke pulau Sabang. Saya rasa rangkuman perjalanan yang saya berikan ini bisa memotivasi anda untuk bisa menjelajahi lebih luas lagi Indonesia dengan sebuah mobil tangguh Daihatsu Terios ini.
Demikin dari saya sebagai penulis artikel ini, semoga bisa berguna bagi sobat. Untuk informasi lebih lengkapnya sobat bisa membacanya di situs resmi
Daihatsu.
Salam "
Mobil Sahabat Petualang"